API TAK KUNJUNG PADAM
SEBUAH WISATA ALAM YANG UNIK DAN LANGKA
Obyek
wisata “api tak kunjung padam” merupakan pariwisata yang sangat jarang ditemukan. Bahkan hanya ada dua di Indonesia.
Sedangkan tempat yang hampir mirip dengan api tak kunjung padam yaitu terdapat
di Turkmenistan yang dikenal dengan julukan api neraka.
Api tak kunjung padam terletak di pulau Madura, desa Larangan Tokol, kecamatan Tlanakan, kabupaten Pamekasan. Tempat tersebut merupakan salah satu aset pariwisata berharga. Uniknya ketika hujan turun, api tersebut tak segan-segan untuk padam dan jika tanah di sekitar titik api digali, nyala api akan membesar dan hidup di sekitar lingkaran pagar saja.
Fenomena api tak kunjung padam ini sama dengan Kawah yang terletak di daerah Turkmenistan yang terletak di sebuah desa yang bernama Derweze. Tepat di jantung gurun Karkaum, gas yang keluar ini disebabkan oleh pengeboran Gas alam oleh para Geologi pada tahun 1971. Pengeboran itu akhirnya runtuh dan meninggalkan lubang besar berdiameter 70 meter. Untuk mencegah terjadinya keracunan oleh gas tersebut akhirnya para geolog memutuskan untuk membakarnya awal mereka berharap gas tersebut terbakar habis dalam hitungan hari. Tapi ternyata gas yang keluar tersebut bertahan sampai 40 tahun dan penduduk sekitar memberikan nama "Pintu Neraka". Tidak hanya terjadi di Turkmenistan saja, hal serupa pun juga terjadi di Indonesia yaitu Api tak Kunjung Padam. hanyalah proses terbentuknya yang membedakannya.
Api tak kunjung padam terletak di pulau Madura, desa Larangan Tokol, kecamatan Tlanakan, kabupaten Pamekasan. Tempat tersebut merupakan salah satu aset pariwisata berharga. Uniknya ketika hujan turun, api tersebut tak segan-segan untuk padam dan jika tanah di sekitar titik api digali, nyala api akan membesar dan hidup di sekitar lingkaran pagar saja.
Fenomena api tak kunjung padam ini sama dengan Kawah yang terletak di daerah Turkmenistan yang terletak di sebuah desa yang bernama Derweze. Tepat di jantung gurun Karkaum, gas yang keluar ini disebabkan oleh pengeboran Gas alam oleh para Geologi pada tahun 1971. Pengeboran itu akhirnya runtuh dan meninggalkan lubang besar berdiameter 70 meter. Untuk mencegah terjadinya keracunan oleh gas tersebut akhirnya para geolog memutuskan untuk membakarnya awal mereka berharap gas tersebut terbakar habis dalam hitungan hari. Tapi ternyata gas yang keluar tersebut bertahan sampai 40 tahun dan penduduk sekitar memberikan nama "Pintu Neraka". Tidak hanya terjadi di Turkmenistan saja, hal serupa pun juga terjadi di Indonesia yaitu Api tak Kunjung Padam. hanyalah proses terbentuknya yang membedakannya.
Semoga bermanfaat dan selamat berkunjung ^^,
BalasHapus